1 syura
1
syura à selasa kliwon hari pasaran (pancawara) 10 tahun
eka sad pon, dwi sapta wage, tri astha kliwon, catur nawa manis,
panca windu paing.
è Apabila
1 syura tahun 1 jatuh pada hari pasaran pon à tanda banyak
gempa bumi
è 1
syura tahun 6 jatuh pasaran pon banyak hewan (kerbau, sapi, kambing)
rusak. 1syura 2 jatuh pada wage, tidak panen. 1 syura 7 jatuh wage
perang besar, tahun 3 jatuh kliwon gunung longsor. 8 tahun kliwon
jin, periperayangan (makhluk halus) rusak/pindah. 4 jatuh manis lautan
bergejolak, 9 jatuh manis kekayuan/pohon rusak. 5 jatuh paing,
yang bisa terbang mengalami rusak. 0 tahun jatuh paing pertama
pendeta/raja berpindah istana. Sepuluh tahun kemudian akan ada penobatan.
1. “windu
antara” orang kecil banyak susah
2. “windu
manila” orang luar jawa ke jawa
3. “windu
sengsara” raksasa perang kera
4. “windu
murka” raja kejam tidak adil
5. “windu
amongkara” orang lupa saudaranya
6. “windu
manggada” emas lawan emas
7. “
windu kawada” orang sebrang kembali ke negaranya
8. “windu
tirta” kesatria naik tahta
9. “windu
seta” banyak orang adu domba
10. “windu
baya” ada istana rusak.
Sejarah raja-raja dari nabi Adam sampai
sri sultan HB III
Nabi adam à nabi sis à
nurasa à nur cahya à sayamena (sang hyang wenang) à sang
hyang tunggal à guru à brama à bremani à tritrustha à
parikanan à munan manongsa à sekutrem à
bangbang sakri à palasara à biyasa à
pandhu à harjuna à abimanyu à
parikesit à gendrayana à yudayana à
jayamisena à sumawicitra à panca driya à
hangling driya à selacala à srima punggung à
kendhiawan à resi gethayu à lembu miluhur à panji
à laleyan à butungkarung à
padmawada à padmaganda à tanpahuna à
lutung sarung à jaka susurung à brawijaya à prabu
anom à brontanjung à hadaningkung à ratu
wuku à raden mas alit à bondhan kejawan (kyai ajeng tarub) à kyai ageng getas pandhawa à kyai
gongsesela àkyai geng enis à kyai geng pemanahan à
panembahan senopati à panembahan seda krapyak à kanjeng sultan agung à
kanjeng susuh unan tegal arum à
susuhunan hamangkurat à kanjeng suhunan
mangkurat ma à adapun yang menurunkan
sultan Yogyakarta (sri sultan HB) adalah kanjeng susuhunan mangkubuwana adalah
adik kanjeng susuhan mangkurat. Kanjeng susuhan prabu à kanjeng sultan mangkubuwana (hb I à HB II))
Angka bernilai 1 : bumi (tanah yang
bisa dibentuk) jilma (man) awani (wani).
II (dua) : netra (mata sekali pandang)
nayama (sorot mata) sikara (telapak tangan)
III : pawaka (api puncak gunung) siki
(nala, kaya lena) api nyala, panasnya hati, pelita.
IV : segara, hernawa (air puncak
gunung)
V : gama (sejata tajam) maruta (angin
buga)
VI : gana (tawon) ebah (gerak)
VII : handi, cala, himawan (gunung
pantai, puncak) gora (suara alam)
VIII : basu (togkat)
Ha na ca ra ka
Da ta saw a la
Pa dha ja ya nya
Ma ga ba tha nga

Komentar
Posting Komentar